Gandeng UTDI, MAN 2 Kulon Progo Gelar Workshop Kelas Digital

Kulon Progo (MAN 2 KP-MANDAKU). “Di zaman yang serba digital ini, para pendidik dan tenaga kependidikan dituntut untuk menguasai teknologi informasi terutama dalam proses pembelajaran. Untuk itu, bekerja sama dengan Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI) Yogyakarta, MAN 2 Kulon Progo menyelenggarakan workshop kelas digital guna meningkatkan kompetensi bidang teknologi. Bertempat di Aula Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu Kampus 2, pada Jumat (22/4/2022). Workshop diikuti oleh semua guru dan pegawai tata usaha dengan narasumber Papay Supriyatna, Kasubag TU GTK Madrasah dan pengajar UTDI.

Kepala MAN 2 Kulon Progo dalam sambutan pembukaan workshop menyampaikan bahwa ada lima manfaat penggunaan teknologi informasi bagi guru dan peserta didik. “Pertama, sebagai sarana pendukung bagi guru dan peserta didik untuk mencari informasi dengan jangkauan yang lebih luas, di samping menggunakan sumber media cetak termasuk buku. Kedua, meningkakkan kemampuan belajar karena informasi di internet selalu berkembang sehingga guru dan peserta didik mudah mengakses informasi baru yang dikehendaki. Ketiga, memudahkan akses belajar. Guru dapat memberikan materi atau tugas belajar melalui internet dengan menggunakan aplikasi tertentu seperti email, whatsapp, quiziz, geschool, google class, dan lainnya sehingga peserta didik bisa segera menerima materi atau tugas. Keempat, materi menjadi lebih menarik. Penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat membuat peserta didik lebih nyaman dan tidak terkesan monoton dan menjemukan. Kelima, meningkatkan minat belajar. Akses informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap dan mudah didapat membuat siswa lebih minat dalam melaksanakan pembelajaran,” papar Hartiningsih.

Pemateri Papay Supriyatna, melalui zoom, menyampaikan materi teknologi Virtual Reality (VR) atau yang lebih dikenal dengan nama metaverse. Metaverse adalah internet yang diberikan dalam bentuk 3D. Zuckerberg menggambarkan metaverse sebagai lingkungan virtual yang bisa seseorang masuki, tidak hanya melihat layar atau seperangkat ruang virtual, tetapi juga menjadi tempat yang seseorang dapat membuat dan menjelajah dengan pengguna internet lainnya, yang tidak berada pada ruang fisik, yang sama dengan orang tersebut.

Menurut Papay Supriyatna, metaverse memungkinkan seseorang untuk melakukan hal-hal seperti pergi ke konser secara virtual, melakukan perjalanan secara online, membuat atau melihat karya seni. Metaverse juga bisa menjadi game-changer untuk sistem shift kerja dari rumah atau work from home (WFH) di tengah kondisi pandemi Covid-19. Pada kesempatan itu juga dipraktikkan bagaimana menautkan smartphone dengan proyektor sehingga apa yang di smartphone dapat dilihat pada layar. Juga mempraktikkan menautkan smartphone dengan headset realitas visual yang memungkinkan seseorang bisa mengubah gambar atau video dua dimensi menjadi tiga dimensi.

Selanjutnya, pemateri sesi terakhir dari UTDI Yogyakarta, yang merupakan perubahan bentuk dari STMIK Akakom. Pada sesi ini sebagian besar peserta workshop menghendaki memperdalam penggunaan microsoft power point. Mereka ingin memperdalam ilmu bagaimana membuat tampilan yang lebih menarik, misalnya tampilan animasi, template, penggunaan tools yang tersedia, import image, video, text art, dan fitur-fitur lainnya.

Sugiyanta, salah satu peserta mengaku mendapat ilmu baru, utamanya cara membuat animasi. “Alhamdulillah, workshop ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan baru. Tadi saya berhasil membuat animasi yang sesuai dengan materi mata pelajaran explanation text. Ini mengasyikkan,” tuturnya. Ia pun berharap workshop ini dilaksanakan secara berkesinambungan. (giant/ast)