Assalaamu‘alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahimm.
Alhamdulillaahirobbil’aalamiin
Puji dan syukur kita kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam mudah-mudahan ditetapkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir.
Saudaraku, dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 18 telah dengan tegas disebutkan bahwa Madrasah Aliyah (MA) merupakan jenjang pendidikan menengah setara SMA yang berciri khas Islam – ada tambahan penguatan keagamaan Islam – dibawah Kementerian Agama (Kemenag). Berkaitan dengan hal tersebut maka kurikulum MA sama dengan SMA dengan ditambah kurikulum khusus yang mengembangkan pendidikan keagamaan dari Kemenag. MA dapat pula disebut sebagai SMA Plus (plus penguatan keagamaan). Berdasarkan konsep tersebut maka output MA adalah calon mahasiswa.
Namun, kami menyadari bahwa tidak semua alumni MAN 2 Kulon Progo dapat melanjutkan pada jenjang perguruan tinggi karena berbagai faktor, termasuk faktor ekonomi. Oleh karenanya MAN 2 Kulon Progo bermetamorfosis menjadi MAN Plus Keterampilan atau Madrasah Vokasi, dengan harapan para alumninya siap kuliah, siap kerja, dan siap berwira usaha.
Konsep yang dikembangkan di MAN 2 Kulon Progo berusaha mengakomodasi semua kalangan. Bagi peserta didik yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi akan diakomodasi dengan baik karena kurikulum materi pelajaran umumnya sama dengan SMA sedang yang mau masuk dunia kerja atau ingin menjadi interpreneur juga terfasilitasi karena ada 5 program keterampilan pilihan yang dikembangkan, yaitu Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP), Desain Komunikasi Visual, Tata Boga, Tata Busana, dan Teknik Elektronika. Berdasarkan KMA 184 Tahun 2019, alokasi waktu program keterampilan adalah 6 jam/minggu komposisi 70 % praktek dan 30 % teori.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan agar menjadi generasi pinter, berkarakter, dan berjiwa entrepreneur, MAN 2 Kulon Progo mengembangkan sistem pembelajaran dengan Modified Teaching Factory (MAN de Motefa), menciptakan madrasah teknopreneur. Teaching Factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri. Di MAN 2 Kulon Progo, Teaching Factory ini dimodifikasi dengan pembiasaan baik dan akhlak mulia. Sinergi yang baik dari sistem pembelajaran, sarana prasarana, guru, dan tenaga pendidik melahirkan peserta didik dan lulusan yang tak hanya pintar namun memiliki life skill berupa keterampilan serta karakter dan akhlak yang baik.
Upaya membangun karakter dan akhlak yang baik dilakukan dengan pembiasaan-pembiasaan seperti : Pembiasaan Bpk/Ibu Guru Pegawai setiap pagi menyambut kedatangan siswa dengan bersalaman di depan pintu gerbang, mengembangkan 5S untuk semua warga madrasah, membaca Nadzom Asmaul Husna setiap pagi bagi segenap warga madrasah, tadarus, Sholat Dhuha, Dzuhur dan Asar berjamaah, kultum sehabis sholat Dzuhur oleh siswa, matrikulasi keagamaan bagi peserta didik baru yang belum sesuai standard BTAQ-nya, melaksanakan Qurban pada saat ‘Idul Adha dan lain-lain.
Selain itu, untuk menyalurkan bakat dan minat Peserta didik, MAN 2 Kulon Progo mengembangkan berbagai macam program ektrakurikuler antara lain : Pramuka, Bola Volley, Bola Basket, Bulu tangkis, Tenis meja, KIR, Qiro’ah, Khitobah, Musik Islami, Teater, kempo, Paduan Suara , dan lain-lain.
Inovasi terus dilakukan agar MAN 2 Kulon Progo senantiasa menjadi madrasah harapan masyarakat, madrasah kebanggaan umat, menjadi madrasah hebat bermartabat, menuju madrasah kelas dunia.
Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada kekurangan dan kekhilafan.
Wassalamu ‘alaikum Warohmatullahi wabarokatuh.
Semoga aman, lancar dan berkah.
Lanjutkan…
MANDAKU SIAP, mencerdaskan anak NEGERI.