Gebyar Karya Keterampilan Tata Busana MAN 2 Kulon Progo

Kulon Progo (MAN 2 KP/MANDAKU) . Gelar fashion show untuk memamerkan busana batik karya siswa, mengakhiri Ujian Madrasah di MAN 2 Kulon Progo.  Ini merupakan Gebyar Karya Keterampilan Tata Busana dengan teknik shibori dan ecoprint. Mereka berjalan anggun di karpet merah dengan busana rancangan dan jahitannya sendiri di Aula Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus 2, pada Rabu (6/4/2022). Acara diikuti siswa kelas XII program Keterampilan Tata Busana dan disaksikan oleh para Guru dan Pegawai dengan mengikuti protokol kesehatan.

Acara sengaja dibuat secara sederhana disamping karena sudah memasuki bulan puasa, juga karena masih menjalankan protokal kesehatan untuk menghindari pemaparan Covid-19. Kesederhanaan acara ini tak mengurangi kemeriahan dan kesungguhan para siswa memamerkan batik dan busana rancangannya.

Kepala Madrasah, Hartiningsih, M.Pd, menyambut baik acara ini. “Saya tidak  menyangka bahwa para siswa keterampilan Tata Busana MAN 2 Kulon Progo bisa membuat batik yang tak kalah indah dengan batik yang ada di galeri-galeri. Dengan karya yang seapik ini, saya yakin anak-anak dapat mengembangkan ilmu dan kreativitas yang diterima di madrasah dan dapat menggunakannya untuk hidup mandiri setelah lulus dari madrasah nanti,” ungkap Hartiningsih optimis. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada guru-guru pengampu mata pelajaran keterampilan. “Ibu-ibu guru yang hebat, dalam masa pandemi Covod-19, masih bisa mengajarkan kreasi yang bagus,” pujinya.

Berkenaan dengan acara gebyar keterampilan ini, Esti Winarni, S.Pd, salah satu guru Tata Busana menyampaikan bahwa acara ini untuk menampilkan hasil karya anak. “Anak-anak ini sudah belajar tiga tahun, tetapi karena masa pandemi, praktik anak-anak tidak seperti saat pembelajaran normal. Kita mengambil yang praktis yaitu membuat ecoprint dan shibori yang dibisa dikembangkan oleh anak-anak karena menggunakan warna alam yang ada disekitar mereka. Jadi insyaallah nanti setelah lulus anak-anak bisa mengembangkannya sebagai bekal hidup di tengah masyarakat, paparnya.

Sementara itu, Rr Dwi Kurniati, S.Pd, yang juga guru Tata Busana menyampaikan harapan agar siswa bisa mengembangkan ilmu dan life skills yang diperoleh di madrasah termasuk batik shibori dan ecoprint ini. “Saya ingin anak-anak yang siap kuliah dan siap kerja, seperti yel-yel MAN 2 Kulon Progo.

Rasa bangga disampaikan oleh Sri Hartanti, siswa kelas XII IPS 2 usai mengikuti gebyar ini. Ia merasa senang dengan hasil karyanya yang berupa busana kain batik shibori hasil rancangannya. Ia menyatakan bahwa dengan belajar di madrasah ia menjadi tahu model-model busana kekinian. Ia juga bisa mengembangkan shibori sesuai hati dan kesukaannya. “Yang jelas saya bisa mengekspresikan perasaan dengan karya-karya saya. Apalagi diberikan kesempatan untuk memeragakan, benar-benar serasa model,” ungkapnya bangga.

Hal yang sama disampaikan oleh Amalia Salma Putri siswa kelas XII IPS 2. Ia menceritakan lika-liku menghasilkan kain ecoprintnya. Ia harus membuat batik ecoprintnya selama tiga kali untuk menghasilkan karya yang terbaik menurutnya. Ia berencana mengembangkan hasil karyanya setelah lulus nanti. Lestari, kelas XII IPS 2 menyatakan, “Gebyar ini semakin membuat saya tertarik pada model-bodel busana, membuat saya merasa semakin cocok di bidang Tata Busana.” (giant/ast)