Kulon Progo (MAN 2 Kulon Progo-MANDAKU) . Belajar tak harus di dalam kelas atau di dalam rumah di saat harus PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Pembelajaran yang lebih nyata adalah ketika siswa menghadapi realita di dalam masyarakat. Meski masih dalam situasi pandemi, semangat Muhammad Ridwan Aziz, S.Pd., dan beberapa siswa kelas XI IPS MAN 2 Kulon Progo dalam rangka pembelajaran Sosiologi di tentang Perbedaan dan Konflik Sosial, tetap membara. Minggu (20/3/2022), Aziz bersama siswanya tersebut akhirnya sampai di tempat wisata Kedung Pedhut Girimulyo untuk terjun langsung ke masyarakat untuk melakukan penelitian sosial secara sederhana.
Kegiatan penelitian itu sendiri dilaksanakan sejak bulan Februari 2022 dengan pembuatan proposal penelitian terlebih dahulu. “Memang tidak langsung terjun ke lapangan. Siswa perlu membuat proposal penelitian lebih dulu agar para siswa paham betul tentang teori dan mekanisme penelitian yang akan dilakukan. Setelah pembuatan proposal penelitian selesai, dilanjutkan ke pengambilan data di lapangan,” papar Aziz yang punya ciri khas gaya rambut mirip Dedy Cobuzer ini.
Guru mapel Sosiologi ini menuturkan bahwa salah satu area pengambilan data adalah wisata Kedung Pedhut, Pedukuhan Kembang, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girmulyo. Topik penelitian yang diangkat adalah tentang ‘Pembagian Kerja Pengelola Area Wisata Kedung Pedhut’. “Adapun narasumber penelitian dipilih Kepala Pedukuhan Kembang yakni Bapak Sarija dan Bapak Yuhono sebagai Ketua Pengelola Wisata Kedung Pedhut. Agar memudahkan pengambilan data, dilakukan audiensi dengan kedua narasumber, dilanjutkan observasi penelitian dan dokumentasi di area wisata Kedung Pedhut,” jelasnya lebih lanjut.
Sementara itu, Hartiningsih, S,Pd., M.Pd. memberikan apresiasinya kepada salah satu guru mapel Sosiologi tersebut karena telah berhasil menyelenggarakan kegiatan pembelajaran outing class. “Kegiatan ini sangat bagus dan bermanfaat buat anak-anak. Apalagi pelajaran Sosiologi adalah belajar ttg masyarakat. Dengan outing class, akan sangat memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran karena dilaksanakan langsung di lapangan dan bertemu dengan masyarakat serta melakukan pengamatan dan interview. Harapannya, setelahnya Ananda bisa menuangkan hasil pengamatan dalam bentuk penelitian sosial,” harap kepala MAN 2 Kulon Progo ini.
Aziz pun memiliki alasan kuat mengapa dirinya mengajak dan mendampingi kegiatan ini. “Secara teoretis, penelitian sebagai pembelajaran dapat memberi manfaat bagi siswa untuk memudahkan belajar Sosiologi, khususnya untuk membedah perbedaan, kesetaraan, dan harmonisasi sosial di masyarakat. Selain itu, kegiatan penelitian dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa untuk berkomunikasi, belajar tentang budaya masyarakat, dan memberikan bekal soft skill untuk mengelola kelompok. Hal ini pun akan berguna kelak saat berada di dunia kerja dan pendidikan yang lebih tinggi.” pungkas Aziz. (zis/ast)
Alhamdulillah mantap..
Alhamdulillah…👍👍👍