Kulon Progo (Humas MAN 2 Kulon Progo) – MAN 2 Kulon Progo menyelenggarakan Review Kurikulum Tahun Ajaran 2025/2026 sekaligus Sosialisasi Kurikulum Cinta pada Selasa, 4 Maret 2025. Kegiatan ini berlangsung di Teater Room Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu dan diikuti oleh seluruh guru serta pegawai madrasah. Acara ini juga dihadiri oleh Anita Isdarmini, S.Pd, M.Hum., dari Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, serta Kalimah, S.Ag., M.A., selaku pengawas madrasah dari Kantor Kemenag Kulon Progo.
Dalam sambutannya, Kepala MAN 2 Kulon Progo, Hartiningsih, M.Pd., menekankan pentingnya peran para guru dan tenaga kependidikan dalam memahami serta mengimplementasikan kurikulum yang disusun oleh madrasah. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para narasumber atas ilmu yang diberikan.
“Kurikulum bukan sekadar dokumen akademik, tetapi pedoman yang harus dipahami dan dijalankan oleh seluruh warga madrasah. Oleh karena itu, review kurikulum ini menjadi momen refleksi sekaligus penyempurnaan agar selaras dengan visi dan kebutuhan peserta didik. Terlebih dengan hadirnya ‘Kurikulum Cinta’, kita semakin diingatkan bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga membangun karakter dengan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan kedamaian. Terima kasih kepada Ibu Anita Isdarmini dan Ibu Kalimah atas wawasan dan arahannya untuk kemajuan madrasah ini,” ujar Hartiningsih.
Sebagai pemateri pertama, Anita Isdarmini, M.Hum., menguraikan tentang hubungan prinsip pembelajaran, kurikulum madrasah, dan Kurikulum Cinta yang mulai digaungkan oleh Kementerian Agama RI. Ia menegaskan bahwa MAN 2 Kulon Progo telah mewujudkan konsep pembelajaran penuh cinta jauh sebelum gagasan ini secara resmi diperkenalkan.
“MAN 2 Kulon Progo adalah madrasah yang sudah menunjukkan praktik pendidikan berbasis kasih sayang. Ini terbukti dengan prestasi sebagai Juara 1 Sekolah Ramah Anak tingkat DIY, Sekolah Adiwiyata Nasional, serta penghargaan Satker Wilayah Bebas dari Korupsi dari Kementerian PANRB. Semua ini menunjukkan bahwa MAN 2 Kulon Progo tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan penuh kepedulian bagi peserta didik serta seluruh warganya,” ungkap Anita.
Sementara itu, pemateri kedua, Kalimah, S.Ag., M.A., menyoroti bagaimana madrasah dapat menyusun kurikulumnya sendiri sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Terkait dengan Kurikulum Cinta, ia menjelaskan bahwa konsep ini bukanlah mata pelajaran baru, melainkan nilai yang diintegrasikan ke dalam seluruh aspek pembelajaran di madrasah.
“Kurikulum Cinta adalah langkah inovatif dari Kementerian Agama RI untuk menanamkan nilai kasih sayang, toleransi, dan harmoni dalam dunia pendidikan. Kurikulum ini tidak berdiri sendiri sebagai mata pelajaran baru, tetapi diimplementasikan melalui pendekatan yang lebih humanis dalam pembelajaran yang sudah ada. Dengan demikian, seluruh mata pelajaran di madrasah bisa menjadi sarana untuk membentuk karakter peserta didik yang lebih peduli, berakhlak, dan penuh empati,” jelas Kalimah.
Dengan adanya review kurikulum ini, diharapkan MAN 2 Kulon Progo semakin siap dalam menyusun strategi pembelajaran yang tidak hanya menitikberatkan pada akademik, tetapi juga membentuk karakter peserta didik yang unggul dan berakhlakul karimah. (gia/ast)
Alhamdulillah semoga sukses