Kulon Progo (MAN 2 KP – MANDAKU) . Pengajian Keluarga Besar MAN 2 Kulon Progo yang digelar pertama kali usai pandemi Covid-19 terbilang sukses, Ahad (16/1/2022) lalu di kediaman Sudaluwan Pandak Bantul. Sebagian besar guru dan pegawai hadir dengan mengajak suami/istri serta putra-putrinya. Ajang silaturahmi ini pun dihangatkan dengan siraman rohani dari Ustaz Trubus Trimulyadi, S.Ag. dari Kemenag Bantul.
Dalam kesempatan tersebut, Uztaz Trubus mengajak jamaah Pengajian Keluarga Besar MAN 2 Kulon Progo melalui QS. Al-‘Asr. “Demi masa. Allah bersumpah demi waktu. Sejatinya manusia merugi kecuali orang yang beriman dan beramal saleh dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.”
Lebih lanjut Ustaz Trubus menjelaskan bahwa kebanyakan orang merugi besar karena tidak menggunakan waktunya dengan baik. “Contoh, solat baru sepuluh menit sudah merasa begah, membaca Alquran baru tiga lembar sudah mengantuk, tetapi jika membaca melihat gadget betah, kecuali orang-orang yang beriman,” tegasnya.
Ustaz Trubus juga mengajak agar kita menambah rasa syukur kita kepada Allah, insyaallah akan ditambah kenikmatannya. “Tetapi barang siapa kufur nikmat maka akan menjadi azab yang pedih. Aktualisasi dari rasa syukur adalah salat, yang dapat menghindarkan dari perbuatan keji dan mungkar. Salat tepat pada waktunya, apalagi saat salat Subuh dan Asar adalah amalan yang mudah tapi juga berat bagi sebagian orang,” tambahnya.
Ada lima tingkatan khusyuk dalam salat menurut Ibnu Qayyim yang disampaikan pula oleh Ustaz Trubus. Pertama, salat tapi tidak menjaga kesempurnaan wudu, waktu-waktu salat, batasan-batasan serta rukun-rukunnya. Kedua, orang yang mengerjakan salat, memelihara rukun dan wudunya tapi pikiran melayang-layang. Ketiga, orang yang masuk kriteria kedua dan diampuni karena solatnya, meski melayang tetapi belajar untuk fokus, karena itu Allah memberikan ampunan untuknya. Keempat, orang yang melakukan salat dengan menyempurnakan hak, rukun, Batasan-batasannya,khusyuk, tuma’ninah dari awal hingga akhir maka akan diampuni dosanya. Kelima, orang yang didekatkan dengan Allah yaitu orang yang masuk ktriteria empat dan merasa ada di hadapan dan diawasi Allah.
“Nah, termasuk dalam golongan manakah kita?,” tanya Uztaz trubus sekaligus mengajak semua agar berinstrospeksi untuk meningkatkan kualitas diri terutama dalam hal menjalankan ibadah salat. Dimana salat sebagai tiang agama dan penolong kita. (ast)
Semoga Bapak/Ibu dan aeluruh keluarga besar MANDAKU selalu IHSAN