Yogyakarta (Humas MAN 2 Kulon Progo) — MAN 2 Kulon Progo menerima kunjungan studi tiru Pembangunan Zona Integritas (PZI) dari MAN 1 Bogor yang dilaksanakan di Hotel Satoria Yogyakarta pada Sabtu, 13 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya penguatan tata kelola madrasah serta peningkatan kualitas layanan pendidikan, khususnya pada Program Keterampilan dan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
Rombongan studi tiru MAN 1 Bogor terdiri dari 25 guru dan pegawai, dipimpin oleh Lizariani, S.TP, M.M. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan studi tiru ini bertujuan untuk memperoleh gambaran praktik baik (best practice) yang telah dilaksanakan MAN 2 Kulon Progo, baik dalam pengembangan Program Keterampilan maupun dalam pembangunan Zona Integritas WBK.

“Kunjungan studi tiru ini kami lakukan sebagai bagian dari ikhtiar peningkatan kualitas penyelenggaraan madrasah, khususnya dalam penguatan Program Keterampilan serta pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi. Kami berharap dapat belajar dan mengadopsi praktik-praktik baik yang telah diterapkan MAN 2 Kulon Progo,” ungkap Lizariani.
Pada sesi paparan, Drs. Amir Ma’ruf, MA., selaku Ketua Tim Pembangunan Zona Integritas MAN 2 Kulon Progo, menyampaikan perkembangan dan capaian PZI di MAN 2 Kulon Progo. Dalam paparannya, Amir Ma’ruf menjelaskan bahwa pembangunan Zona Integritas di MAN 2 Kulon Progo dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui penguatan enam area perubahan, meliputi manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan manajemen SDM, penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan, serta peningkatan kualitas pelayanan publik.
Ia juga memaparkan berbagai langkah konkret yang telah dilakukan, antara lain pembentukan tim PZI, penyusunan dokumen pendukung, digitalisasi layanan administrasi, transparansi layanan kepada peserta didik dan masyarakat, serta penguatan budaya kerja berintegritas di lingkungan madrasah. “PZI kami bangun dengan melibatkan seluruh unsur madrasah, mulai dari pimpinan, guru, tenaga kependidikan, hingga peserta didik, agar budaya integritas benar-benar tumbuh dan menjadi karakter bersama,” jelas Amir Ma’ruf.

Sementara itu, H. Imam Muttaqien, S.TP., selaku Kepala Unit Produksi Program Keterampilan MAN 2 Kulon Progo, memaparkan perkembangan Program Keterampilan yang menjadi salah satu keunggulan madrasah. Ia menjelaskan bahwa MAN 2 Kulon Progo secara konsisten mengembangkan pendidikan keterampilan berbasis kebutuhan dunia kerja dan dunia industri.
Dalam kesempatan tersebut, Imam Muttaqien juga memperkenalkan dan menjelaskan pelaksanaan inovasi pelayanan publik dalam pembelajaran keterampilan yang diberi nama MAN 2 De Motefa (Madrasah Aliyah dengan Modified Teaching Factory). Melalui inovasi ini, pembelajaran keterampilan dirancang menyerupai proses kerja di dunia industri dengan memadukan kurikulum madrasah, praktik produksi, serta manajemen kerja yang profesional.
“MAN De Motefa menjadi upaya kami untuk menghadirkan pembelajaran keterampilan yang aplikatif, produktif, dan berorientasi pada kompetensi. Peserta didik tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat langsung dalam proses produksi dan layanan yang bernilai ekonomi,” terang Imam Muttaqien.

Kegiatan studi tiru ini berlangsung dalam suasana dialogis dan penuh antusiasme. Diharapkan, melalui kegiatan ini terjalin sinergi dan kolaborasi antarmadrasah dalam upaya meningkatkan mutu layanan pendidikan, penguatan integritas, serta pengembangan program keterampilan yang berkelanjutan. (gia)