Jakarta (Humas MAN 2 Kulon Progo) – Direktur KSKK Madrasah Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Hj. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si., menyampaikan harapannya agar MAN 2 Kulon Progo dapat menjadi madrasah pengimbas yang menginspirasi madrasah lain di seluruh Indonesia. “Saingan kita bukan madrasah, tapi sekolah. Sesama madrasah justru harus saling mendukung. Jika ada madrasah yang unggul seperti MAN 2 Kulon Progo, maka madrasah lain perlu dibantu agar bisa mengikuti jejak prestasinya,” tegas Prof. Nyayu saat menerima kunjungan perwakilan MAN 2 Kulon Progo di ruang kerjanya, lantai 6 Gedung Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis, 31 Juli 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala MAN 2 Kulon Progo, H. Riza Faozi, S.Ag., M.SI., yang didampingi oleh Koordinator Tim Pembangunan Zona Integritas (PZI), Drs. Amir Ma’ruf, M.A., Kepala TU, Sudaryati, S.M., dan anggota Pengembang Kurikulum, Imam Muttaqien, S.TP., menyerahkan dokumen Proposal Pemberian Reward Satker Peraih Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Penyerahan dilakukan kepada Prof. Nyayu yang didampingi oleh Ibu Kartika Damawanti, S.Kom, M.M., dari Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Sekretariat Jenderal Kemenag RI.
Kartika Damawanti dalam pertemuan tersebut memberikan banyak masukan positif serta motivasi bagi MAN 2 Kulon Progo untuk terus melangkah menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Ia menyampaikan pentingnya penguatan peran siswa dalam mendukung budaya integritas yang dikembangkan melalui program turunan PZI.
Beberapa arahan strategis dari beliau antara lain:
- Pembentukan Tim Promosi PZI sebagai bagian dari strategi komunikasi dan branding Mandaku (MAN 2 Kulon Progo).
- Kolaborasi dengan pelaku usaha yang dapat membuka peluang bagi siswa, sekaligus menyiapkan SDM yang relevan.
- Penetapan nilai minimal TOEFL sebagai syarat bagi siswa yang ingin terjun ke dunia kerja.
- Pelaksanaan program PZI yang melibatkan siswa secara aktif, seperti kantin kejujuran, workshop pendidikan antikorupsi, dan kegiatan karakter lain yang digagas dan dijalankan oleh siswa.
“Ia sangat support dan memberi banyak ide. Salah satunya, agar program PZI tidak berhenti pada level manajemen saja, tapi benar-benar membentuk budaya integritas di kalangan siswa lewat aktivitas nyata,” ujar Drs. Amir Ma’ruf.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen MAN 2 Kulon Progo dalam mendukung program reformasi birokrasi dan menjadi model bagi satuan pendidikan lainnya di lingkungan Kementerian Agama RI. (gia)