Kulon Progo (Humas MAN 2 Kulon Progo) — MAN 2 Kulon Progo dan MAN Insan Cendekia (MAN IC) Tanah Laut, Kalimantan Selatan, secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Replikasi Pembangunan Zona Integritas (ZI), Selasa, 1 Juli 2025. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Kepala MAN 2 Kulon Progo, Riza Faozi, M.Si., dan Kepala MAN IC Tanah Laut, Siti Salma, M.Pd., disaksikan oleh Waka Kurikulum, Waka Sarpras, Waka Humas, dan Tim Studi Serap PZI MAN IC Tanah Laut di Ruang Teater Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu (GPPT) Kampus Pusat MAN 2 Kulon Progo, Jalan Pahlawan, Gotakan, Panjatan.
Penandatanganan MoU tersebut menjadi momentum penting dalam kunjungan studi terap yang dilakukan oleh MAN IC Tanah Laut, yang tengah mempersiapkan diri menuju penilaian Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Rombongan berjumlah tujuh orang tersebut terdiri dari guru dan tenaga kependidikan, dipimpin langsung oleh Kepala MAN IC Tanah Laut.
“Kami berharap kerja sama ini menjadi sarana saling belajar dan memperkuat ikhtiar menuju madrasah yang berintegritas. MAN 2 Kulon Progo sudah membuktikan bisa lolos WBK, dan kami ingin belajar langsung dari sumbernya,” ungkap Siti Salma dalam sambutannya.
Kepala MAN 2 Kulon Progo, Riza Faozi, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh MAN IC Tanah Laut, dan menyambut hangat terjalinnya kerja sama ini.
“MoU ini bukan sekadar dokumen administratif, melainkan bentuk komitmen bersama untuk saling mendukung dalam membangun budaya kerja bersih melayani, dan bebas dari korupsi,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan MAN 2 Kulon Progo meraih predikat WBK adalah hasil kerja kolektif, bukan kerja satu-dua orang.
“Kunci utamanya adalah konsistensi dan kebersamaan seluruh warga madrasah dalam menjaga integritas dan meningkatkan kualitas pelayanan publik,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Pembangunan Zona Integritas MAN 2 Kulon Progo, Drs. Amir Ma’ruf, M.A., juga memberikan pemaparan tentang praktik baik pembangunan ZI yang telah dilakukan.
“Zona integritas bukan hanya soal kelengkapan dokumen, tetapi bagaimana membangun budaya kerja yang menjunjung tinggi pelayanan prima dan menjauhi praktik korupsi serta gratifikasi,” jelasnya.
Ia juga membagikan sejumlah kiat dalam membangun semangat kolektif di lingkungan madrasah.
“Seluruh elemen harus merasa memiliki gerakan ini. Komunikasi terbuka dan koordinasi yang efektif menjadi kunci kebersamaan,” tuturnya.
Usai penandatanganan dan pemaparan materi, rombongan dari MAN IC Tanah Laut diajak berkeliling melihat langsung ruang-ruang layanan publik serta dokumen-dokumen pendukung pembangunan ZI yang pernah dinilai oleh Tim Penilai Nasional (TPN) dari KemenPAN-RB.
Kunjungan diakhiri dengan sesi diskusi, penyerahan cinderamata, dan foto bersama sebagai simbol penguatan sinergi antarmadrasah dalam mewujudkan pelayanan publik yang profesional dan bebas dari korupsi. (gia)