Kulon Progo (Humas MAN 2 Kulon Progo) – Salah satu materi yang disampaikan dalam Pesantren Ramadhan MAN 2 Kulon Progo tahun ini adalah Fikih Keputrian, yang secara khusus membahas hukum-hukum fiqih yang berkaitan dengan remaja putri. Materi ini disampaikan pada hari ketiga kegiatan, di Aula Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu (GPPT) Kampus Pusat MAN 2 Kulon Progo, dan diikuti oleh seluruh siswa putri.
Dalam sesi ini, pemateri Fikih Keputrian adalah Nyai Ummi Afifah, pengasuh Pondok Pesantren Al-Maunah Bojong Panjatan. Beliau menjelaskan secara rinci tentang fikih bersuci, tata cara wudhu dan tayamum, mandi wajib seperti mandi junub, serta pengetahuan mendalam tentang haid atau menstruasi. Selain itu, Nyai Ummi Afifah juga membahas perbedaan antara haid dan istihadhah (penyakit) yang sering kali belum dipahami secara jelas oleh sebagian remaja putri.

“Memahami fikih keputrian sangat penting bagi remaja putri agar mereka bisa menjalankan ibadah dengan baik dan benar. Banyak dari mereka yang masih bingung dalam membedakan haid dan istihadhah, atau belum sepenuhnya memahami tata cara bersuci yang sesuai dengan syariat,” ujar Nyai Ummi Afifah dalam pemaparannya.
Sementara itu, para siswa putra pada waktu yang bersamaan mendapatkan materi Penguatan Karakter Remaja Muslim yang disampaikan oleh Zamroni, S.Ag., M.SI., Kepala KUA Panjatan. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Annur, yang berada dalam kompleks yang sama. Materi ini menekankan pentingnya akhlak yang baik, tanggung jawab sebagai generasi muslim, serta nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

Koordinator kegiatan ini, Drs. Siti Muslimah, M.Pd., menyampaikan bahwa pembagian materi berdasarkan gender ini dilakukan agar setiap siswa bisa mendapatkan ilmu yang lebih spesifik dan relevan dengan kondisi mereka.
“Pesantren Ramadhan ini bukan hanya sekadar kegiatan keagamaan, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran yang lebih mendalam. Materi Fikih Keputrian kami harapkan bisa membantu para siswi dalam memahami aspek ibadah yang berkaitan dengan kondisi mereka, sementara materi penguatan karakter bagi siswa putra bertujuan untuk membangun kesadaran mereka sebagai generasi muda muslim yang berakhlakul karimah,” ujar Drs. Siti Muslimah. (gia)