Selasa, 1 Juli 2025

Para Santri Boarding School Miftahul Ulum MAN 2 Kulon Progo Telusuri Sejarah Dakwah Islam di Magelang

Magelang (Humas MAN 2 Kulon Progo) Para santri Boarding School Miftahul Ulum MAN 2 Kulon Progo melaksanakan penelusuran sejarah dakwah Islam di Magelang Jawa Tengah pada Minggu, 25 Februari 2024. Tiga tokoh ulama yang menjadi fokus kegiatan ini adalah Almarhum Almaghfurlah K. H. Dalhar di Gunung Pring Muntilan, Almarhum Almaghfurlah K. H. Chudlori di Tegalrejo, dan Almarhum Almaghfurlah K. H. Nur Muhammad di Salaman Magelang.

Para santri didampingi oleh Koordinator, Pengasuh Boarding School, serta dua orang guru agama. Menurut Koordinator Boarding School Miftahul Ulum MAN 2 Kulon Progo, Drs. Siti Muslimah, M.Pd, kunjungan tersebut bertujuan untuk menelusuri dan memahami sejarah dakwah Islam serta perkembangan pesantren di daerah Magelang, Jawa Tengah secara lebih mendalam.

Saat diwawancarai, Kepala MAN 2 Kulon Progo, Hartiningsih, M.Pd, menyampaikan pesan kepada para peserta kunjungan. Kunjungan ini bukan hanya sekadar wisata biasa, namun juga wisata keagamaan untuk mempelajari jejak langkah para ulama terdahulu dalam mendakwahkan Islam yang dipenuhi oleh nilai-nilai moderasi dan toleransi, tanpa memusuhi adat istiadat masyarakat di nusantara, khususnya Magelang dan sekitarnya. Kunjungan tersebut juga merupakan bentuk penghormatan kita terhadap para alim ulama dengan cara mendoakan dan meneladani mereka.

Salah satu petugas yang berada di Kompleks Pemakaman Raden Santri, yang merupakan salah satu bangsawan keturunan Raja Majapahit, Brawijaya V, dan anak cucunya, termasuk K. H. Dalhar, menyatakan bahwa K. H. Dalhar merupakan sosok penyemangat para pejuang pada masa kolonial Belanda. Beliau menjadi penyemangat bagi para pejuang dari berbagai daerah seperti Banyumas, Kebumen, Purworejo, Magelang, dan Yogyakarta yang dipimpin oleh Panglima Perang Jenderal Sudirman. K. H. Dalhar juga merupakan bagian dari pasukan Pangeran Diponegoro.

H. Nur Muhammad dan K. H. Dalhar merupakan dua orang sahabat yang pertama kali bertemu di tanah suci Mekkah. K. H. Nur Muhammad banyak berdakwah dan menyebarkan Islam di Ngadiwongso Salama Magelang. Sementara itu, K. H. Chudlori adalah pejuang dakwah Islam yang mendirikan Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (Ponpes API) Tegalrejo di Magelang. K. H. Chudlori adalah seorang ulama dan tokoh agama yang sangat dihormati dalam maupun di luar komunitas Islam, dikenal sebagai sosok yang tekun dalam mendidik para santri dan menyebarkan ajaran Islam.

Kunjungan ini memberikan pengalaman berharga bagi para santri untuk lebih memahami perjalanan dakwah Islam dan peran ulama-ulama dalam sejarah Indonesia dan sejarah dakwah agama Islam di Indonesia, khususnya di daerah Magelang, Jawa Tengah.

Bagikan pada...

Lihat juga

MAN 2 Kulon Progo Selenggarakan DIANPINSAT untuk Pembinaan Dewan Ambalan

Kulon Progo (Humas MAN 2 Kulon Progo) – Dalam rangka meningkatkan kapasitas kepemimpinan dan manajerial …

Satu Komentar

  1. Imam Muttaqien, STP

    Jejak jejak dakwah yang terserak, mudah2an dapat menjadi motivasi bagi kita semua…😆😆

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *