Kulon Progo. MAN 2 Kulon Progo sebagai madrasah plus keterampilan, berada di pinggiran wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, posisi yang cukup jauh dari kota Yogyakarta namun sinarnya terlihat terang di tengah persawahan dan nuansa pedesaan. Ibarat lampu petromax jika berada di kota tidak terlihat terangnya namun jika berada di desa atau daerah pinggiran akan bersinar terang. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. H. Ahmad Hidayatullah, MPd. Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi KSKK Kementerian Agama RI saat berkunjung ke kampus MAN 2 Kulon Progo. Beliau merasa sangat beruntung dapat melihat langsung Madrasah plus keterampilan yang memiliki gedung ketrampilan terpadu dan gedung pembelajaran terpadu yang sangat megah dengan fasilitas dan peralatan yang memadaI. Kunjungan dilakukan di kampus MAN 2 Kulon Progo unit 2 pada Kamis, 4/3/ 2021 didampingi Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Kanwil Kemenag DIY Anita Isdarmini, SPd. M.Hum. dan Kepala Madrasah Hartiningsih, SPd.MPd.saat memberikan pembinaan kepada guru dan pegawai MAN 2 Kulon Progo di Aula Gedung Pembelajaran Terpadu.
Kunjungan diawali dengan berkeliling ke workshop keterampilan setelah beramah tamah sejenak di ruang Kepala Madrasah. Kunjungan pertama ke Workshop Keterampilan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian {APHP} melihat siswa yang sedang praktik membuat donat. Beliau berbincang dengan siswa dan menanyakan apa tujuan mengikuti program keterampilan ini. Siswa harus mampu membaca peluang usaha yang ada di wilayahnya dan bagaimana cara untuk memanfaatkan peluang tersebut untuk hidup mandiri, imbuhnya.
Pada kesempatan ini siswa tata boga praktik membuat menu sederhana meliputi nasi, ca sayuran, ikan krispy, tempe penyet, dan minuman sereh lemon. Rombongan senang sekali bisa mencicipi wingko singkong yang dibuat siswa atas bimbingan Eni Prasetyawai guru Tata Boga mutasi dari MTsN 1 Kulon Progo. Kunjungan ke workshop TAV (Teknik Audio Video) Ahmad Hidayatullah kembali mengapresiasi keterampilan siswa merakit dan mengaplikasikan robot.
Di lantai 3 gedung keterampilan terpadu digunakan untuk workshop Tata Busana dan Desain Komunikasi Visual (DKV). Siswa Tata Busana praktik membuat pola, memotong dan menjahit dengan dibimbing oleh Esti Winarni, SPd.
Tidak kalah serunya di Workshop Desain Komunikasi Visual (DKV) siswa belajar membuat desain dengan produk yang dihasilkan mug dengan tulisan dan gambar sesuai pesanan, gantungan kunci, pin, kaos dan sebagainya.Ahmad Hidayatullah mengakhiri kunjungannya dengan memberikan pesan agar para siswa mampu membaca peluang dan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.(umh/ast)
