Surabaya (Humas MAN 2 Kulon Progo) – Kepala Unit Produksi Program Keterampilan MAN 2 Kulon Progo, H. Imam Muttaqien, S.TP., menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MANPK) dan MAN plus Keterampilan yang diselenggarakan oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, pada Selasa–Kamis, 25–27 November 2025, bertempat di Hotel Swiss-Bellin Manyar, Jalan Manyar Kertoarjo No. 100, Surabaya, Jawa Timur. Kehadiran beliau sekaligus mewakili Kepala MAN 2 Kulon Progo.
Rapat koordinasi ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan transformasi madrasah berbasis vokasi, khususnya penguatan pendidikan dan pelayanan madrasah dalam menjawab tantangan dunia kerja yang semakin dinamis.
Dalam kesempatan tersebut, Imam Muttaqien menyampaikan bahwa arah pengembangan pendidikan 20251126 vokasi di madrasah selaras dengan program Astacita Pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden, khususnya pada agenda peningkatan lapangan kerja berkualitas, penguatan kewirausahaan, pengembangan industri kreatif, dan percepatan pembangunan infrastruktur.
“Semua itu hanya dapat terwujud jika didukung oleh pendidikan yang bermutu, dengan kurikulum yang relevan dan mampu menjawab kebutuhan dunia usaha dan dunia industri,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa MAN 2 Kulon Progo siap mengambil peran dalam transformasi tersebut. Menurutnya, perkembangan kebutuhan tenaga kerja menuntut hadirnya lulusan madrasah yang memiliki kompetensi teknis, adaptif, berkarakter, dan berdaya saing. Oleh karena itu, percepatan transformasi MA Plus Keterampilan menjadi Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) adalah langkah yang sangat penting.
Transformasi MAK memungkinkan madrasah untuk memiliki struktur kurikulum kejuruan yang lebih kuat, menyusun standar kompetensi keahlian yang lebih jelas, menguatkan tata kelola pembelajaran berbasis proyek (PjBL), Memperluas program praktik kerja industri (Prakerin), dan meningkatkan sertifikasi kompetensi lulusan
Kegiatan rakor dibuka dengan arahan dari Hasani, S.Ag,MA., Kasubtim pada Subdit Vokasi dan Inklusi Ditjen Pendis Kementerian Agama, yang menekankan pentingnya madrasah untuk beradaptasi dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi.
Salah satu agenda penting pada rakor ini adalah Presentasi Proposal Transformasi MA Plus Keterampilan ke MAK, serta diskusi pengembangan lebih lanjut mengenai arah dan model Madrasah Aliyah Kejuruan di Indonesia.
MAN 2 Kulon Progo berharap hasil rakor ini semakin memperkuat langkah madrasah dalam melakukan inovasi dan rekonstruksi program keterampilan menuju satuan pendidikan kejuruan yang modern, kompetitif, dan berdaya saing global. (gia)